Laman

Rabu, 01 Oktober 2014

FARMASI


Sejak masa Hipocrates (460-370 SM) yang di kenal sebagai “Bapak Ilmu Kedokteran”, belum dikenal adanya profesi Farmasi. Saat itu seorang “Dokter” yang mendignosis penyakit, juga sekaligus merupakan seorang  “Apoteker”  yang menyiapkan obat. Semakin berkembangnya ilmu kesehatan masalah penyediaan obat semakin rumit, baik formula mau pun cara pembuatannya, sehingga dibutuhkan adanya suatu keahli anter sendiri. Pada tahun 1240 M, Raja Jerman Frederick II memerintahkan pemisahan secara resmi antara Farmasi dan Kedokteran dalam dekritnya yang terkenal “Two Silices”. Dari sejarah ini, satu hal yang perlu digaris bawahi adalah akar ilmufarmasi  dan ilmu kedokteran adalah sama.
                                                                                            Awal mula Kelahiran Ilmu FarmasiFarmasi (bahasaInggris: pharmacy, bahasaYunani: pharmacon, yang berarti : obat merupakan salah satu bidang profesional kesehatan yang merupakan kombinasi dari ilmu kesehatan dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung-jawab memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat. Ruang lingkup dari praktik farmasiter masuk praktik farmasi tradisional seperti peracikan dan penyediaan sediaan obat, serta pelayanan farmasi modern yang berhubungan dengan layanan terhadap pasien (patient care) di antaranya layanan klinik, evaluasi efikasi dan keamanan penggunaan obat, dan penyediaan informasi obat. Kata farmasi berasal dari kata farma (pharma). Farma merupakan istilah yang dipakai pada tahun 1400 - 1600an.
  1. Paracelsus (1541-1493 SM) berpendapatbahwa untuk membuat sediaan obat perlu pengetahuan kandungan zat aktifnya dan dia membuat obat dari bahan yang sudah di ketahui zat aktifnya.
  2. Hippocrates (459-370 SM) yang dikenaldengan “bapakkedokteran” dalam praktek pengobatannya telah menggunakan lebih dari 200 jenis tumbuhan atau biasa disebut obat herbal.
  3. Claudius Galen (200-129 SM) menghubungkan penyembuhan penyakit dengan teori kerja obat yang merupakan bidang ilmu farmakologi.
  4. IbnuSina (980-1037) telah menulis beberapa buku tentang metode pengumpulan dan penyimpanan tumbuhan obat serta cara pembuatan sediaan obat seperti pil, supositoria, sirup dan menggabungkan pengetahuan pengobatan dari berbagai negara yaitu Yunani, India, Persia, dan Arab untuk menghasilkan pengobatan yang lebih baik. 
  5. Johann JakobWepfer (1620-1695) berhasil melakukan verifikasi efek farmakologi dan toksikologi obat pada hewan percobaan, ia mengatakan :”I pondered at length, finally I resolved to clarify the matter by experiment”. Ia adalah orang pertama yang melakukan penelitian farmakologi dan toksikologi pada hewan percobaan. Percobaan pada hewan merupakan uji praklinik yang sampai sekarang merupakan persyaratan sebelum obat di uji–coba secara klinik pada manusia.
  6. Institut Farmakologipertama didirikanpadath 1847 oleh Rudolf Buchheim (1820-1879) di UniversitasDorpat (Estonia). Selanjutnya Oswald Schiedeberg (1838-1921) bersama dengan pakar disiplin ilmu lain menghasilkan konsep fundamental dalam kerja obat meliputi reseptor obat, hubungan struktur dengan aktivitas dan toksisitas selektif. Konsep tersebut juga diperkuat oleh T. Frazer (1852-1921) di Scotlandia, J. Langley (1852-1925) di Inggris dan P. Ehrlich (1854-1915) di Jerman.
Demikian beberapa ulasan sejarahfarmasi Dunia barat yang semuanya berawal dari  Hipocrates yang dikenal sebagai bapak kedokteran, jika dilihat secara mendalam maka ilmu kefarmasian dan ilmu kedokteran memiliki sumber  yang sama sehingga diharapkan keilmuan ini dapat bekerja sama untuk mencapai efekterapi yang maksimal bagi pasien. 


sumber : Sejarah Farmasihttp://farmatika.blogspot.com/p/sejarah-farmasi.html#ixzz3DXzXsJZE 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar